Welcome To Blog SDN Gondanglegi Kulon 01 Kab. Malang

Rabu, 28 Juli 2010

Persiapan Turnamen Bola Voli

Dalam rangka memeriahkan hari jadi HUT RI ke -65 . Kab Malang khususnya Kab. Gondanglegi mengadakan turnamen Bola Voli antar SD se kecamatan Gondanglegi.
untuk memeriahkan acara tersebut SDN Gondanglegi Kulon 01 ikut serta dalam kegiatan tersebut. dalam hal ini mahasiswa KKN UM 2010 yang bertepatan KKN di SDN Gondanglegi Kulon 01 bersama-sama dewan guru turut serta melatih siswa-siswi yang akan mengikuti turnamen bola voli yang dilaksanakan tanggal 2 agustus 2010.
Tampak mahasiswa KKN serius melatih siswa-siswi yang akan mengikuti turnamen dengan target dapat membawa pulang piala.....

Latihan Gerak Jalan Siswa

Sudah Satu Bulan terakhir siswa-siswi yang terpilih menjadi peserta gerak jalan disibukkan dengan latihan gerak jalan dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke - 65.
Rencana lomba gerak jalan dilaksanakan pada 7 Agustus 2010

Siswa - siswi gondang legi namapak antusias terlihat giatnya berlatih gerak jalan tiap pagi dihalaman SDN Gondanglegi Kulon 01...

Ayo SEMANGAT....

Senin, 26 Juli 2010


AKU HANYA INGIN JADI PENULIS

Aku hanya ingin jadi penulis bukan untuk mencari pamor dikenal banyak orang ataupun menjadi jembatan agar orang-orang mengakui kemampuanku. Awalnya aku tak merasa nyaman dengan harapanku karena keinginanku belum bulat untuk benar-benar menjadi penulis, melainkan masih merasakan dan berharap untuk bisa menjadi orang terkenal menjadi orang hebat dan orang-orang mengakui kemampuanku.
Seiring perasaan yang gelisah dan bimbang kesombongan tanganku tak pernah berhenti untuk terus iringi pena hitam demi ciptakan karya, karya dan karya. Perlahan perasaanku pudar untuk menjadi orang terkenal, orang hebat karena digantikan dengan ikhlas.
Ikhlasku iringi sebuah harapan, dan akupun menikmatinya bersama tarian-tarian pena diatas kertas lusuhku. Seakan-akan pena ini semakin menantangku untuk berani mencari inspirasi. Sehingga aku ikuti keinginan dari penaku, mengikuti apa yang diinginkan hingga suatu saat aku berjalan bersama motor bututku tanpa tujuan. Aku hanya mengikuti perasaan akan membawaku kemana. Dingin dan sunyinya malam membuatku terlena sehingga aku terhenti seketika setelah hampir saja aku mengalami kecelakaan hebat ketika truk tronton berhenti seketika di depanku. Untung saja motor bututku masih bersahabat . Dan di tempat inilah aku coba duduk bersandar diantara gubuk tak terpakai. penaku tersenyum sehingga ku biarkan penaku menari-nari diatas kertas lusuhku ditemani hawa yang buatku semakin menggigil dan suara-suara binatang malam. Tak terasa adzan berkumandang dan segera aku menarik penaku untuk kembali pulang.
Tak berhenti, beberapa hari kemudian penaku terus memaksaku untuk mencari ribuan kata yang belum terangkai. Sehingga perasaanku megantarkanku pada suatu tempat yang disana orang-orang disibukkan untuk bercerita, meminum kopi, dan merokok. ditengah pembicaraan aku juga terseret dengan pembicaraan mereka ketika kita membahas tentang daerah aman, dan aku baru sadar bahwa disana adalah kumpulan para pencuri-pencuri handal,. Segera kutinggalkan dan penaku tak sabar untuk menari-manari diatas kertasku, ditengah perjalanan aku terhenti dan melihat penaku tersenyum, ku juga tersenyum dan aku biarkan penaku menari-nari dengan indahnya.
Tidak hanya itu, aku hanya ingin jadi penulis bawaku pada kehidupan malam, pagi dan siang. Selain itu, harapanku telah kenalkanku pada setiap karakter-karakter orang-orang sekitarku. Dari kuli bangunan hingga direktur perusahaan.
Pada akhirnya aku mencoba percayakan diri untuk kirimkan hasil karya-karyaku pada sebuh penerbit, tapi yang yang mereka katakan, karya ini belum layak untuk diterbitkan. Buku pertamaku tentang kata yang tak terucap telah mengkikis harapanku. Mirisnya lagi buku yang pernah aku damba-dambakan sekarang telah hilang, kata-kata di memori handponeku hilang. Kini tinggal kumpulan kertas-kertas kusam yang masih tinggalkan beberapa kata yang tak terucap.
Ini membuatku tak lagi semangat untuk menulis lagi dan menghasilkan karya. Tak lagi sering aku menulis, menulis pun hanya karena ungkapan kata-kata emosi yang benar-benar tak bisa aku ungkapkan selain dengan tulisanku.dan akhirnya aku sadar bahwa tulisan-tulisanku yang tak pernah aku rencanakan menambah koleksi dari tulisanku.
Pada suatu ketika aku mengisi acara di sebuah SMA negeri di Probolinggo disaksikan oleh siswa-siswi dan beberapa guru, ditengah-tengah pembahasan mengenai materi aku menceritakan kejadian yang selama ini aku alami dan tanpa kusadari ternyata kejadian ini yang semakin memotivasiku dan menambah keuatanku untuk menulis. Ketika aku bercerita aku senang menulis, aku juga memberi contoh tulisanku antara lain: Jangan penah angkat namaku karena hanya mebuatku besar kepala, tetapi jangan sekali-kali injak namaku karena ku dapat menjadi duri dan melukaimu. Marahnya seorang bijak dapat dilihat dari matanya dan marahnya seorang hina dapat dilihat dari mulutnya, Mungkin ini yg buah dr kedewasaan. Hingga hal-hal bahagia di masa remaja,mulai bergeser berganti sunyi di saat langkah menapak dewasa. Yang ada hanya rencana,kerja dan berusaha sendiri meraih bahagia. Semoga masa depan tak sesunyi hari-hariku. Karena jujur kubosan bersahabat dengan bayang-bayangku sendiri yang tak pernah punya emosi dan hati.
Suatu saat aku kirimkan tulisanku pada penerbit dan tidak diterima, aku pertama merasa ingin mengakhiri harapanku, tetapi ketika aku berfikir kejadian ini merupakan inspirasi untuk ciptakan karya-karya baru, sehingga aku sampai saat ini menulis dan terus menulis. Setelah acara berakhir beberapa siswa dan guru senior yang duduk di pojokan dekat pintu menyalamiku dan megatakan “Aku salut dan teruskan perjuaganmu”. Ini sebuah kekuatan yang membawaku kembali pada harapan dan cita-citaku (aku hanya ingin jadi penulis). Meski tak lagi berharap aku dapat menerbitkan buku dan diterima masyarakat. Aku hanya ingin menjadi penulis karena aku mendapatkan sesuatu yang berharga dan dapat menikmatinya. 3an&a